Ottawa - CEO Research In Motion (RIM) Thorsten Heins sepertinya akan disambut dengan wajah-wajah masam para pemegang saham pada pertemuan tahunan dengan mereka pekan ini.
Bagaimana tidak? Saham pembesut BlackBerry ini sudah merosot tajam sekitar 95 persen dari puncaknya di pertengahan 2008. Bulan lalu, tak hanya mengalami kerugian per kuartal USD 518 juta, RIM juga terpaksa menunda peluncuran BlackBerry 10.
Padahal, sistem operasi (OS) ini semula menjadi tumpuan harapan RIM, termasuk tentunya para investor. Para analis menilai, BlackBerry 10 akan semakin kehilangan momentum dengan adanya penundaan ini.
Dilansir New York Times, Senin (9/7/2012), kemungkinan besar pertemuan tahunan nantinya tak hanya menjadi forum untuk menumpahkan kekecewaan para pemegang saham.
Sejumlah ahli hukum dan investor menyebut penundaan BlackBerry 10 dan pernyataan Heins yang mengatakan RIM baik-baik saja, akan membuat perusahaan asal Kanada tersebut potensial menjadi target tuntutan hukum para pemegang saham.
"Mereka akan digugat dan memang harus digugat. Karena saya pikir mereka telah menciptakan kekeliruan yang disengaja," kata seorang penanam modal Jean-Louis Gassee.
"Ketika CEO mengatakan tidak ada yang salah dengan perusahaannya, bahwa semua baik-baik saja, ini tidak hati-hati dan tidak masuk akal," tambahnya.
Seperti diketahui, setelah mengecewakan para pemegang saham Juni silam, Heins dalam sebuah wawancara menyebutkan bahwa tidak benar jika RIM saat ini tengah berada dalam lingkaran kematian.
"Seluruh perusahaan sedang melalui orientasi baru yang berfokus di sekitar pelanggan korporat, konsumen, platform software baru secara menyeluruh, dan ini adalah tantangan yang cukup signifikan bagi kami," ujarnya kala itu.
No comments:
Post a Comment