Translate

Friday, March 11, 2011

Gempa dan Tsunami di Jepang.


Gempa dan Tsunami Mengguncang Jepang TOKYO (Pos Kota) – Gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter (SR) menghantam utara Jepang pada Jumat (22/3), memicu gelombang tsunami menyebabkan air laut bersama puing-puing yang meliputi perahu dan rumah meluap menuju jalan raya.
Pusat gempa berada 373 Km (231 mil) dari ibu kota, Tokyo, demikian dilaporkan United States Geological Survey .
Gempa mengguncang bangunan dan menggulingkan mobil dari jembatan dan masuk ke perairan di bawahnya. Gelombang puing mengalir seperti lava di lahan pertanian, mendorong perahu, rumah dan trailer menuju jalan raya.
Televisi Jepang NHK melaporkan banyak luka dan menunjukkan gambar kerusakan tsunami besar di sebelah utara, dengan mobil, truk dan rumah yang hanyut di kota Onahama di prefektur Fukushima setelah gempa pada hari Jumat.
Di Tokyo, massa berkumpul di jalan-jalan dan berusaha untuk mengumpulkan kerabat dan saling berhubungan melalui ponsel.
Sebanyak 4 juta gedung di Tokyo dan sekitarnya langsung mengalami pemadaman listrik. Di gedung- gedung perkantoran kertas-kertas berserakan di seluruh lantai dan orang-orang menempel ke kursi dan meja.
Seperti gempa bumi besar di kedalaman dangkal menimbulkan guncangan di darat dan laut, kata Shenza Chen dari US Geological Survey.
Pesawat-pesawat militer segera beterbangan  di atas daerah yang paling parah terkena dampak tsunami untuk memantau dan mengirimkan data untuk langkah penyelamatan.
“Ini adalah gempa besar yang langka, dan kerusakan cepat bisa naik dalam hitungan menit,” kata Junichi Sawada, seorang pejabat Badan Penanggulangan Bencana Jepang.
Banyak orang dilaporkan terluka setelah atap ambruk selama upacara wisuda sekolah di sebuah aula di Tokyo Timur, pemadam kebakaran sangat sibuk di ibukota setelah gempa melanda.
Yukiko Shimahara, seorang wartawan Jepang mengatakan Al Jazeera, bahwa bandara dan kereta di Tokyo telah ditutup setelah gempa.
Sementara itu, kebakaran besar melanda sebuah kilang minyak di Iichihara dekat Tokyo, di mana empat juta rumah dikatakan tanpa listrik. Gumpalan asap naik dari setidaknya 10 lokasi di kota.
Tsunami di wilayah Pasifik bergerak lebih dekat dengan garis pantai dan berbeda dengan di negara-negara lain, kata CNN meteorologi Ivan Cabrera.
Hal ini memicu peringatan tsunami untuk berbagai negara, termasuk Jepang dan Rusia, Dinas Cuaca Nasional mengatakan.
“Gempa bumi ukuran ini berpotensi menimbulkan tsunami dan sangat berbahaya bagi kawasan pantai,” katanya.
“Berdasarkan semua data yang tersedia,  tsunami mungkin telah dihasilkan oleh gempa bumi yang dapat merusak di wilayah pesisir bahkan yang jauh dari pusat gempa.”
Gempa itu adalah yang terbaru dalam serangkaian di wilayah tersebut pekan ini.  Sehari sebelumnya, gempa 7,2 SR terjadi di lepas Honshu, demikian diungkapkan Badan Meteorologi di negara itu .
Beberapa gempa bumi melanda wilayah ini dalam beberapa hari ini, termasuk gempa 7,2 skala Richter pada hari Rabu.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii mengatakan, gelombang tsunami berpotensi bukan hanya untuk Jepang, melainkan Rusia, Kepulauan Marcus dan Marianas Utara. Peringatan tsunami juga telah dikeluarkan untuk Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia dan Hawaii.
Saat ini Papua, Maluku dan Sulawei Utara dalam kondisi siaga.
Gempa terbesar tercatat terjadi di Chile pada tanggal 22 Mei 1960, dengan kekuatan 9,5, kata USGS.
Menurut keterangan, gempa dan tsunami di Jepang berpotensi merembet ke Indonesia, terutama di wilayah Biak, Papua, dan Maluku. (CNN/dma)
Bookmark and Share

No comments:

Post a Comment